Jumat, Juli 20, 2012

The Saddest Landscape - You Will Not Survive


The Saddest Landscape You Will Not Survive
Rating: 4.25/5
Oleh Galang BS

























Tracklist:

  1.  Declaring War on Nostalgia
  2. Torn, Broken, Beautiful
  3. Eternity is Lost on The Dying
  4. Imperfect But Ours
  5. So Lightly Thrown
  6. The Shadows I Call Home
  7. From All of Those..
Tanggal rilis: 28 September 2010

Summary: Desperate but extraordinary.

Ah, The Saddest Landscape. Belum pernah ada grup musik screamo seperti ini. Namanya sudah berimajikan luas dan kelam, dan cukup enak diucapkan. Judul album ini pun sebuah pernyataan berani. Begitu album dimainkan, keraguan tidak ada lagi. Inilah klasik, album screamo modern yang tetap memegang semangat ‘skrams’ tajam dan dalam ke akarnya, lengkap dengan apa yang kita ingin untuk dengarkan.

Yang paling ditunggu-tunggu adalah Andy Maddox. Presentasinya di album Lift Your Burdens High.. cukup memukau banyak pendengar. Ia mengucap curahan hati dengan sangat emosional, melantunkannya tanpa tertahan dan lepas, tidak ada kelelahan. Di sini, ia memvariasikan curahannya. Bisa dengan teriakan dahulu, lalu berorasi, atau menyanyi biasa, dan kemudian ia bisa berubah dengan sangat cepat tanpa terdengar aneh. Saat ia mengucap kata dengan sedih, ia terlihat letih dan gusar. Saat meledak, ia keluarkan energinya dengan lepas, sangat lepas bahwa vokalnya bisa jadi begitu serak didengar. Namun itu semua adalah bagian yang tepat dalam musik. Penjiwaan. Andy Maddox sudah menjadi vokalis screamo yang unik. Suaranya lebih berat di album ini, dan sangat terdengar ‘maskulin’ saat berteriak, meski penuh emosi.

Ada banyak perubahan dari The Saddest Landscape dari album sebelumnya ke album ini. Sebelumnya, musik The Saddest Landscape banyak terdiri dari potongan-potongan yang kadang tidak terlalu menyambung untuk membangun klimaks. Tapi kali ini, tetap pada potongan-potongan bagian yang putus, namun dengan cepat disusul dengan instrumen yang tepat, baik bas atau gitar agar ia tidak putus mood. Karena itu di album ini mereka mampu menciptakan musik yang lebih epik, lengkap setiap track diawali dengan pembuka yang pantas, dan lalu diakhiri dengan sangat puas. Baik dengan gulungan drum terlebih dahulu atau petikan gitar yang melodis, kita akan disuguhi dengan klimaks yang penuh, vokal, gitar, dan drum bertarung satu sama lain. Seperti sebuah emosi yang tak tertahankan lagi, musik berkembang dari sebuah titik kecil melebar seperti retakan tanah dengan hentakan drum dan gitarnya ribut bagai angin ribut. Sangat puas dan penuh.

Dengan adanya perkembangan di atas, jelas album ini merupakan langkah jauh ke depan dari album sebelumnya. Di Lift Your Burdens High.., musiknya terdengar hanya mengikuti Andy. Andy berteriak dan musiknya bermain di bidang lain hanya agar tidak tertinggal, meski tidak kontradiksi. Di sini, suara Andy menyatu dengan instrumennya dalam satu dimensi. Permainan keseluruhan menjadi sangat kohesif. Antara drum, bas, gitar, dan vokal tidak akan melepaskan satu sama lain. Saat pelan maupun keras, mereka semua bermain dengan kelekatannya menciptakan mood. Saat melakukan bagian ritem mereka sangat kompak namun masing-masing bisa berdiri sendiri. Melodi yang seperti angin ribut, bas yang mengisi keheningan antiklimaks, dan drum yang tampak tidak rumit namun penuh variasi adalah ciri khas The Saddest Landscape yang tidak hilang. Tidak lupa Andy Maddox, yang punya gaya unik dalam pelantunannya.

Lirik lagu album seputar persahabatan, cinta, atau krisis pribadi yang hilang dan kembali dipertanyakan selayaknya. Namun tema ini tidak menjadi cengeng, karena lirik yang diucapkan adalah kata-kata mengenai pengalaman seseorang yang dewasa, yang memegang tinggi nilai sebuah hubungan. Baik persahabatan, cinta, atau krisis tersebut, dihadapi dan dipertanyakan dengan pikiran. Bukan tema cinta di mana kita hanya menangis karena kehilangan dan rindu kepada seorang gadis.

Sebagai penutup, You Will Not Survive adalah album modern yang tidak bosan-bosannya untuk didengar. Ingin pembuka yang bagus? “Declaring War On Nostalgia” adalah pilihan track pertama yang tepat. Membangun dan sederhana, singkat dan padat. Ingin sebuah lirik dengan statement yang kuat? “Eternity Is Lost On Dying” pilihannya. Belum cukup? Ingin ada sentuhan feminim? “Imperfect But Ours” menyertakan guest vocal Laura Stevenson di bagian akhir lagu yang berkesan nostalgik beriringan dengan serangan teriakan Andy. Ingin bagian musik yang indah? “So Lightly Thrown” menyediakan build-up yang indah, mellow, dan berujung pada duel antar instrumen yang epik. “The Shadows I Call Home” adalah pilihanmu jika ingin yang singkat dan lebih hardcore. Lalu semua itu diakhiri “From All Of Those..” yang merangkum semua yang disajikan The Saddest Landscape. Sebuah akhir yang pantas. Sebuah album yang secara keseluruhan pantas sebagai bukti bahwa The Saddest Landscape adalah salah satu ujung tombak, modern-but-conventional screamo band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar